Tuesday, November 29, 2011

Saturday, November 19, 2011

Raja Ampat_Indonesia

Daily Journal, Domestic Tourism

Italy Journey-Rome_4

Italia, I've been captivated by this territory for so long.

Last year I managed to visit Bologna and Venezia for the first time, it was beautiful places but at the same time very touristic.
I guess I felt the same when I was visiting Roma, which I could say probably the most touristic places in the whole Europe (or come second after Paris).

In general, I already fell in love with Italy, for several reasons.
Italian people are very warm (in my opinion) compare to north European of course (and I was staying in Denmark for a long time, so my definition of 'warm people' probably has a huge bias).

I remember the first time I visit Italy in 2010, I was arrived in Bologna airport.

At that moment, something went wrong with my cell phone so my SIM card was blocked!
I could not contacted my friend with my cell phone, so I tried to change my money with coins.


Unluckily, not every Italian understands English! Yes, it was really an effort just to exchange paper money for coins from people. I was a bit panic and even asking the information center was not very helpful.

In the end, I managed to get coins to make a call with public phone (with only Italian instruction) because these young Italians couples who understood English and even gave me 50 cents, for free. Sweet.


Anyway, so this is my second visit to Italy, but my first visit to Rome. And it was July, high season for the tourist. I was traveling alone and most of the times I felt I was trapped between these English-speaking tourists from the States, or UK.

Strange, I didn't feel like traveling in Italy at all.

People around me speak with obnoxious American/Bristish accents.
Hmmmm.... So that's the story how I developed resistance towards US/Brit accents (or the people, because then I could hear their pointless conversations accidentally).


Back to the reason why I love Italia, not just the people. But also the foods. I love pasta and pasta sauce and gellato and tiramisu (I love all the Italian desserts besides Tiramisu).

And the weather! It was a bit too hot even for a tropical girl like me, in the mid of July. I wish I could revisit Rome later during autumn or spring to experience more convenient weather.


Rome is on my top wish of travel lists, since I love the story of Roman history when I was young. When I was a kid, I was basically raised by comic books and one of them was Asterix.

I learned that Roman history conquered many places in Europe in the past, and Giulius Cesare as one of the big famous (or infamous) conquerors during that golden period of Roman emporium.

To actually visit this historical places where Colloseum, tombs, statues, ruins from hundreds, even thousands years ago felt like a dream come true for me!
It was half unreal, and half realisation from a pilgrim like me :)

It was too short to visit for 4 days actually, I actually missed Museo di Vaticano (because I didn't want to wasted time queue for 5-7 hours to get inside the Sistine Chapel- and will spend only couple of seconds only to see the ceiling painted by Michaelangelo Buonarotti.)

Not that I don't like works of art from this Italian maestro, but simply in the name of anti-hegemony I refused to give more money to Vatican.
All my Italian friends have warned me that Vatican has loads of money but still steal from tourists, in the name of religion or historical arts.
Shame.

BUT, I could say that I was happy enough to be around the city and surrounding areas, even though I missed the museum.
It was trully historical places all over the cities.

My host, an Italian man originally from Bari but has worked in Roma for years, told me that recently the government has stopped to dig a place to work on a new metro line.
Just because everytime they dig they found a new archeological sites. Just as awesome as that.

My tips how to get around Roma is,
1. Bring a bottle for water (water could be get freely from the fountains almost everywhere).
2. Be careful of your belongings, especially when taking the public transport (metro). There are many pickpockets, don't look too 'flashy'.
3. Speak a bit of Italians (with the right accent!) it's so annoying when American tourist saying 'Grazie' and pronounce the 'z' wrongly !
4. It's so easily to get lost in this city, even with the map in your hands. Don't be shy to ask people. And if a guy asked you out for a coffee instead of giving the right direction, just lie to him and say you already have Italian boyfriend at home :-)
5. For those who wanna buy souvenirs, find a place a bit further from touristic places. Magnetic fridge should be cost 1 Eur if you find a right place.

BNI Ballers punya cerita_3


Tak  terasa sudah hampir 4 generasi yang menghiasi tim ini dalam beberapa dekade belakangan ini, sebut saja Mas Feryzon, Mas Andy Yusdiman, Mas Renalwin, Mas Sofyan dari generasi pertama, dilanjutkan Bang Tulus, Mas Bimo, Mas Bima, Kang Irfan, Mas Akbar, Mas Tri, Kang Harri, Om ferdy, Mas Doneey, Mas Rayo dll dari generasi kedua, tidak kalah ketinggalan generasi ketiga yang makin ciamik baik dari segi kualitas maupun performance di lapangan sebut saja Mas Robby, Kang Ari, Kang Riki,,, and What’s Next??? Yak kini saatnya generasi ke-4 unjuk gigi, tapi maaf ya belum bisa di share nama-namanya, maaf bukan karena sombong, cuma karena kita-kita belum siap aja jadi artis ibu kota hehehe,,,

Tanggal 31 bulan 10 tahun 2011 lalu, merupakan hari paling bersejarah nih  buat temen-temen BNI Ballers, dimana lahirnya reformasi organisasi besar-besaran di tubuh BNI Ballers, eitssss... disini jangan salah paham dulu tapi, bukan berarti kepemimpinan yang dulu tidak berhasil, malah dapat dikatakan sangat berhasil karena melahirkan bibit-bibit baru untuk terus melanjutkan visi dan misi BNI Ballers ke depan. Reformasi awal yang dilakukan adalah pergantian kepengurusan BNI Ballers, dimana selama 6 tahun belakangan ini BNI Ballers dipimpin oleh seorang visioner seperti Bang Tulus a.k.a ??? (banyak banget nama samarannya hehehehe,,,), beliau selalu berusaha menanamkan unsur-unsur kerjasama dan kekeluargaan dalam membangun fundamental bagi organisasi BNI Ballers untuk menjadi sebuah organisasi yang solid. Dan pada kesempatan kemarin setelah BNI menggelar acara sparing melawan PERTAMINA bertajuk sparing with very very important debitur, hehehe (yang diakhiri dengan kemenangan BNI, horaayyyyy), dimulailah reformasi organisasi ini,,hikss hikss,,,and...... Mas Bimo-lah the choosen one yang kami anggap mampu dan memiliki kapabilitas untuk memimpin BNI Ballers menuju tampuk kesuksesan di masa mendatang (Chayoooo POR BUMN 2012!!!!),,, seperti kata pepatah lama “ mati satu tumbuh seribu “,, kata-kata inilah yang kami resapkan dalam-dalam dan dengan mengucapkan “BISMILLAH” (buat yang non muslim berdoa sesuai kepercayaan masing2), kita sama-sama berjanji:

“MARI KITA DUKUNG MAS BIMO SEBAGAI KETUA BNI BALLERS 2011 DENGAN SEGENAP JIWA DAN RAGA, SUKSESKAN BNI BALLERS AGAR MENJADI SEBUAH ORGANISASI YANG SOLID DAN BERGELIMANG PRESTASI !!!”

Akhir kata dari catatan kecil ini, sukses untuk teman-teman, dimanapun kalian berada, seberapa jauhpun lautan memisahkan kita, kita tetap sama, hidup BNI Ballers...

Menanti Sebuah Tanda Tangan_2


Sudah pukul 2 siang, tepatnya sudah 2 jam saya menunggu beliau untuk menanda tangani hasil kajian yang telah saya buat beberapa bulan belakangan ini, tapi apa boleh dikata, “she is my bos”, ya kita-kita inilah anak buahnya atau “juru ketik pribadi bos” harus setia menanti, menunggu beliau untuk memeriksa hasil kajian tersebut. Memang kadang itu menjadi berkah tersendiri untuk saya, bisa dikatakan saya dianugerahi banyak waktu luang yang mungkin tidak dimiliki kebanyakan teman-teman dikantor, maklumlah kerjaannya bikin kajian, tergantung pesenan hehehe,,,

Hari ini kebetulan di kantor ada Medical Check Up (MCU), tepatnya bukan hanya hari ini, dari hari senin sebenarnya, seharusnya dari hari senin saya sudah harus melakukan Medical Check Up, ya mumpung hari ini saya lagi santai dan karena saya orangnya termasuk “rajin” jadi ya ikutnya belakangan, alasannya sederhana biar tidak ramai seperti pada hari-hari pertama, jadi bisa agak santai sambil melirik suster-suster yang berlalu lalang disana, hehehe,,,
Kegiatan MCU ini memang selalu diadakan tiap tahun, kebetulan tahun ini dilaksanakan pada akhir-akhir bulan, tujuannya  untuk mengecek kondisi para karyawannya mulai dari satpam hingga bos-bos besarnya, namanya juga fasilitas dari perusahaan, jadi ya hukumnya makruh, dikerjakan kita bisa cek kesehatan gratis ya gag dikerjakan ditegur sama atasan. 

Oh ya balik lagi ke masalah kantor, sebenarnya saya masih terhitung baru masuk di unit ini, aktif mulai dari bulan mei, berarti kurang lebih sudah sekitar setengah tahun saya berada di unit ini, lumayanlah ilmu yang didapatkan lebih banyak manfaatnya daripada mudaratnya, biasanya dalam sebulan saya bisa membuat 1-2 buah kajian, tapi gag tau kenapa sudah 2 bulan belakangan ini agak seret, apa karena mau ganti tahun, jadi motivasinya sudah agak berkurang, maklum jika melihat kinerja selama triwulan III laba bersih perusahaan XXX masih dikisaran 4T, padahal perusahaan sudah menggalakan 7T 9x, maksudnya laba bersih perusahaan mencapai 7 triliun, pegawainya dapat 9 kali gaji. Entah mengapa saya menjadi agak sedikit pesimis mengenai hal ini. But we must  positive thingking , right! 

Jam ditangan saya sudah menunjukkan pukul 15.00, and I’m still waiting!!! Mau negur gag enak, diem saja nanti dikira makan gaji buta, sesekali melirik ke meja bos, tapi tetep itu kajian eksis di tempatnya, kadang ingin rasanya berteriak, apa sih susahnya tanda tangan, saya sudah asistensi 7x bu!!!

What Most People Wanted_1


Kadang suka terpikirkan gag sih, tujuan hidup ini mau ngapain? Biasanya sih mulai kepikirannya pas beres kuliah, mulai deh bingung mau cari kerja atau mau lanjut lagi. Biasanya kebanyakan mulai iseng-iseng cari kerja melalui job fair di kampus masing-masing atau menunggu berita-berita seputar lowongan beasiswa lanjutan baik lokal maupun interlokal hehehe,,,nah klo dah mentok dua pilihan tersebut gag nyangkut, baru deh ratusan alternatif mulai dipikirkan. 

Pertanyaannya, kenapa kita selalu memikirkan ratusan peluang ketika sedang terdesak? kenapa beres kuliah hanya memikirkan mau kerja atau kuliah lagi? Padahal ketika kita dihadapkan dengan gagalnya kedua pilihan tersebut, berbagai alternatif pilihan bermunculan, ada yang mikir mau kursus bahasa asinglah, buka usaha kecil-kecilanlah, ngurusin sawah bokapnyalah, ikutan MLM-lah, sampe acara “nanem saham” (nikah maksudnya hehehe,,,). 

Mulai ngeh yaaa,, sebenarnya setiap orang berhak loh untuk memilih tujuan hidup apapun yang dia inginkan dimasa depan, terkadang kebanyakan orang malah mempersempit pola pikirnya sehingga hanya menuruti tradisi atau kebiasaan yang terjadi didalam keluarga atau lingkunganya, biasanya kebanyakan orang lakukan setelah lulus kuliah adalah  bekerja di suatu perusahaan, menikah, mempunyai anak-anak yang sholeh/sholehah, and happy long life. Sebenarnya pola pikir ini gag salah-salah amat, malah dapat dikatakan pilihan investasi yang paling aman dalam hidup (seperti kata Manager Investasi saya, main reksadana atau obligasi aja mas biar return-nya  pasti dan aman hehehe,,,). Sayangnya walaupun pilihan investasi hidup seperti itu adalah yang paling ter-AMAN, namun investasi waktu yang kita keluarkan pun sama besarnya dengan jika kita melakukan investasi hidup yang berisiko besar atau saya suka bilang “high risk life plan high return for life”. Eitsss, jangan diartikan dalam arti yang sebenarnya ya, disini maksudnya rencana investasi hidup yang berisiko tinggi adalah mau gag sih kita gag ngikutin pola pikir kebanyakan orang-orang atau bahasa gaulnya “think out of the box”. Caranya bervariasi, dan disini saya gag bisa pastikan apa-apa saja yang termasuk rencana investasi yang berisiko tinggi hehehe,,, 
just a simple advice,, 
follow your heart to choose the best investment plans according to your life”.

Salam sukses untuk kemajuan kita bersama...